A
|
da seorang
ayah dan anak tinggal di sebuah pulau bernama ‘Fizzy Land’. Pulau ini tidak dihuni siapa pun kecuali oleh John dan
putrinya bernama Marry. Ibu Marry meninggalkan Marry sejak Marry berusia 4
tahun. Ayahnya seorang penyelamat di negara seberang yaitu Tuzu Land. Hingga
suatu hari, ayahnya diberikan sebuah misi oleh negara tersebut dan harus
meninggalkan putrinya yang saat itu berusia 14 tahun. Ayahnya berkata, ‘Marry,
ayah akan pergi ke Tuzu Land karena ada misi yang harus ayah kerjakan. Tetapi,
ayah janji akan kembali secepatnya.’
Marry mengangguk dan langsung memeluk ayahnya dengan erat.
·
Berbulan-bulan
Marry menunggu ayahnya. Hingga tahun ketiga, tepat di ulang tahunnya yang ke 17
ayahnya pulang. Marry terkejut dan sangat senang, ia pun keheranan karena ada
bingkisan besar di samping ayahnya berdiri.
‘ayah
apakah misimu sukses?’
‘sukses,
nak. Dan kamu tahu ayah membawa apa?’
‘hmmm…
tidak…’ jawab Marry sambil menggelengkan kepalanya.
Kemudian
ayah membuka bingkisan tersebut dan ternyata isinya adalah Ibu Marry.
‘Selamat
ulang tahun, Marryku sayang. Aku bawakan hadiah yang cukup sulit ayah dapatkan.
Ayah takut ibumu menolak tetapi. Walaupun ayah tahu ibumu tak bisa memaafkanku
tetapi ayah yakin karena cinta yang tulus padamu, akhirnya ibumu bersedia
datang.’
‘iya..Marry…
maafkan ibu, nak. Selama ini tidak bisa menemani. Satu hal yang harus kamu
tahu, aku sangat mencintaimu, Marry.’
‘ayah… ibu…
ini adalah hadiah terindah…’ Marry menangis bahagia dan memeluk orang tuanya.
‘terima
kasih ayah… terima kasih ibu…’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar