“
Tujuh belas Agustus tahun empat lima, itulah hari kemerdekaan kita….” ada yang
tahu gak lagu itu??? Waktu masih kecil (padahal sekarang juga
masih kecil hehehhe…) setiap upacara bendera dalam rangka memeringati hari
kemerdekaan negeriku tercinta Indonesia, bangga banget menyanyikan lagu itu. Api semangat membakar dalam diri,
membangkitkan jiwa patriotisme, nyanyinya kadang sampai gemetaran (bukan karena
lapar lho…). Apalagi saat bendera merah putih dikibarkan
tepat pukul 10.00 wib di bawah terik matahari, semangat tetap tidak
tergoyahkan. Beruntungnya aku hidup setelah penjajahan berakhir. Seandainya aku
lahir sebelum Indonesia merdeka, berani gak
ya aku jadi pejuang seperti Pangeran Diponegoro, Panglima Polim, Pattimura?
Atau malah bersembunyi mencari keselamatan diri?
Tapi
“MERDEKA” itu apa sich???? Merdeka
itu bebas, bebas itu merdeka (bingung…). Bebas dari apa ya? Gak saja bebas dari penjajahan tapi bebas dari kebodohan,
itu yang terpenting. Bebas tapi bodoh tidak ada gunanya. Dijajah tapi pintar
juga gak asyik… jadi yang bener bebas
dan pinter. Kalau gak
mau bodoh ya belajar, biar pinter, biar gak
dibodohi orang. Jangan bangga jadi orang pas-pasan wong Tuhan kasih kita otak yang gak
pas-pasan. Yuk jadi pribadi yang
merdeka… Merdeka dan bangga dengan diri sendiri karena kita diciptakan Tuhan
sebagai pemenang. Pemenang dan pemenang… Jangan kalah dengan perubahan jaman
yang semakin cepat, teknologi yang makin maju sehingga melupakan apa yang Tuhan
berikan kepada kita.
Kemerdekaan
negeri ini, tidak cukup hanya diisi oleh lomba makan krupuk, panjat pinang,
mencari bola atau pasang bendera merah putih (yang ini juga sudah dilupakan
banyak warga Negara ini…). Mari berlomba
lomba memerdekakan diri kita karena kemerdekaan adalah hak setiap orang. Selamat merdeka
Jakarta, 14 Agustus
2013
Mak e Bimo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar