Minggu (25/8) Tim Cricket SMP KANAAN JAKARTA melaksanakan lomba yang diadakan oleh PCI (Persatuan Cricket Indonesia),bertanding di Taman Olahraga Pancawati International,Bogor-Jawa Barat. "Kami berhasil karena, usaha yang dilakukan adalah dengan cara bekerja keras, latihan yang keras serta adanya teamwork dan komunikasi yang baik antara para pemain." jelas salah satu pemain. Setelah perlombaan pertama terlewati, mereka menantikan perlombaan kedua Kanaan vs Saint enoch 2. Tanggal 08-09-13.(F-JSKK)
Kamis, 29 Agustus 2013
Senin, 26 Agustus 2013
Minggu, 25 Agustus 2013
Jumat, 23 Agustus 2013
Kepada: Pemuda Harapan Bangsa
Merdeka atau mati!!!
Itulah slogan yang tercipta saat para pejuang terus berusaha memerdekakan
Indonesia
dan
itulah kerap yang terdengar sekarang (hanya ) saat menjelang hari kemerdekaan
Indonesia
Apa artinya?
68 tahun Indonesia telah merdeka (katanya)
Indo dan Nesia oleh Novita/9_1
Kisah ini sederhana… Berasal dari kehidupan sehari-hari,
yang tidak perlu basa-basi. Cerita ini
dimulai ketika didapati ada dua orang anak kembar yang sedang asyik menonton
televisi. Anak yang pertama kali lahir duluan bernama Indo dan berjenis kelamin
laki-laki. Adik kembarnya yang perempuan bernama Nesia. Hari kelahiran mereka
bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia. Sayangnya, dua bersaudara ini
bukan anak biasa. Mereka tidak dapat hidup normal seperti anak-anak lainnya.
Keduanya berumur 7 tahun dan mereka cacat.
Layar TV sedang menampilkan
tayangan yang berisi program berita tentang kondisi ekonomi negara yang kian
memburuk terutama karena banyaknya kasus korupsi. Nesia menepuk pundak
kakaknya. Indo memalingkan wajahnya dan memperhatikan gerakan demi gerakan yang
Nesia buat. Tampaknya Indo memahami arti gerakan-gerakan Nesia tersebut, Indo
membalasnya dengan gerakan-gerakan juga. Ternyata mereka menggunakan bahasa
isyarat.
Jika diartikan maka kurang
lebih seperti inilah artinya:
Nesia: Mengapa orang-orang
yang dapat berbicara dan berpendapat dengan tegas tidak dapat mewakili
aspirasi-aspirasi masyarakat dengan benar untuk mengatasi masalah negara kita?
Sementara saya bisu.
Indo: Lalu, bagaimana juga
dengan orang-orang yang dapat mendengar dengan baik pendapat-pendapat tersebut
tetapi pura-pura tidak mendengar? Sementara saya tuli.
Demikianlah mereka saling
bertanya namun tidak dapat menemukan jawabannya. Indo dan Nesia pun kelimpungan
menemukan kunci dari teka-teki tersebut. Cerita ini selesai, tanpa harus ada
kata usai. Kiranya yang berbaik hati, mau memikirkannya dengan peduli.
MERAJUT ULANG MAKNA KEMERDEKAAN oleh FERNANDES NATO, Guru Pkn
Setiap tahun bangsa Indonesia merayakan
ulang tahun kemerdekaan, tepatnya tanggal 17 Agustus. Berbagai pernak-pernik
perhiasan ulang tahun kemerdekaan mewarnai sudut-sudut kota. Warna merah putih menjadi perhiasan
unggulan. Toko-toko kelontong meraup keuntungan lebih menjelang festival tujuhbelasan.
Mercon dan kembang api adalah letupan-letupan ledakan pemeriah ulang tahun
kemerdekaan yang selalu menghiasi malam tujuhbelasan.
Perayaan HUT kemerdekaan Indonesia kemudian menjadi festival dan sebatas ritual
belaka.
Inikah makna kemerdekaan yang dimaksud
para pendiri bangsa? Lalu, apakah kemerdekaan kemudian hanya sebatas ritual
atau festival saja dan setelahnya kita kembali jatuh ke dalam persoalan-persoalan
serupa? Seperti kebebasan beragama yang dibekap oleh monopoli ideology-ideologi
keagamaan tertentu, kualitas pendidikan yang buruk, pembangunan yang tidak
merata, kasus korupsi yang menggurita? Inilah wajah pucat kemerdekaan bangsa
Indoensia yang telah 68 tahun berlalu. Kita bangsa Indoenesia hidup dalam
kemerdekaan semu dengan seluruh ketidakadilan yang merata.
Masih bergelimangnya persoalan bangsa
Indonesia lantas tidak membuat kita kehilangan asa untuk terus meju. Kita harus
mampu menyeruak rimba ketertinggalan, membuka katub-katub penyebab kebodohan
dan terus berderap maju dalam harapan akan masa depan yang lebih baik,
kemerdekaan yang lebih menyata dalam pembangunan sehingga memungkinkan bagi anak-anak bangsa
Indonesia untuk mengakses sumber-sumber hidup dan sumber-sumber pengetahuan.
Inilah kemerdekaan yang dimaksud, bahwa kita bangsa
Indonesia bebas dalam menetukan nasib kita sendiri. Bebas untuk memperbaiki
taraf hidup ke arah yang lebih baik. Tapi apakah hal tersebut telah dicapai?
Inilah tugas kita semua untuk membawa bangsa Indonesia keluar dari berbagai
keterpurukan. Kita sebagai bangsa Indonesia harus mempu merajut kembali
nilai-nilai kemerdekaan yang telah dicapai oleh para pendiri bangsa. Lakukan
sesuatu yang berguna bagi bangsa dan negara sesuai profesi dan kapasitas sosial
yang kita miliki.
Sebagai pelajar mari kita terus
berprestasi di dalam belajar. Bersaing secara sehat dengan siswa/i lain. Tidak
mudah puas dalam hal belajar karena ESENSI belajar adalah rasa ingin tahu terus
menerus dan pencaraian tanpa henti hingga akhir hayat. Lakukanlah sesustau
sesuai kapasitas kita demi kebaikan bangsa dan negara. Siapa yang setia pada
perkara-perkara kecil, dia juga akan setia pada perkara-perkara besar.
SALAM INDONESIA….!!!
68 TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA : MENGGUGAT SEBUAH NASIONALISME Oleh. Joseph Kristiandinata, guru TIK
Sebagai
guru, cobalah Anda bertanya kepada murid Anda, apakah mereka bangga menjadi
orang Indonesia. Tidak tentu Anda akan mendapatkan jawaban ya. Cobalah Anda
tanya lagi, apakah mereka mencintai produk dalam negeri? Apakah mereka
mencintai kebudayaan Indonesia? Akan lebih sulit lagi mendapatkan jawaban ya.
Kamis, 15 Agustus 2013
MERDEKA ITU.....
“
Tujuh belas Agustus tahun empat lima, itulah hari kemerdekaan kita….” ada yang
tahu gak lagu itu??? Waktu masih kecil (padahal sekarang juga
masih kecil hehehhe…) setiap upacara bendera dalam rangka memeringati hari
kemerdekaan negeriku tercinta Indonesia, bangga banget menyanyikan lagu itu. Api semangat membakar dalam diri,
membangkitkan jiwa patriotisme, nyanyinya kadang sampai gemetaran (bukan karena
lapar lho…). Apalagi saat bendera merah putih dikibarkan
tepat pukul 10.00 wib di bawah terik matahari, semangat tetap tidak
tergoyahkan. Beruntungnya aku hidup setelah penjajahan berakhir. Seandainya aku
lahir sebelum Indonesia merdeka, berani gak
ya aku jadi pejuang seperti Pangeran Diponegoro, Panglima Polim, Pattimura?
Atau malah bersembunyi mencari keselamatan diri?
Tapi
“MERDEKA” itu apa sich???? Merdeka
itu bebas, bebas itu merdeka (bingung…). Bebas dari apa ya? Gak saja bebas dari penjajahan tapi bebas dari kebodohan,
itu yang terpenting. Bebas tapi bodoh tidak ada gunanya. Dijajah tapi pintar
juga gak asyik… jadi yang bener bebas
dan pinter. Kalau gak
mau bodoh ya belajar, biar pinter, biar gak
dibodohi orang. Jangan bangga jadi orang pas-pasan wong Tuhan kasih kita otak yang gak
pas-pasan. Yuk jadi pribadi yang
merdeka… Merdeka dan bangga dengan diri sendiri karena kita diciptakan Tuhan
sebagai pemenang. Pemenang dan pemenang… Jangan kalah dengan perubahan jaman
yang semakin cepat, teknologi yang makin maju sehingga melupakan apa yang Tuhan
berikan kepada kita.
Kemerdekaan
negeri ini, tidak cukup hanya diisi oleh lomba makan krupuk, panjat pinang,
mencari bola atau pasang bendera merah putih (yang ini juga sudah dilupakan
banyak warga Negara ini…). Mari berlomba
lomba memerdekakan diri kita karena kemerdekaan adalah hak setiap orang. Selamat merdeka
Jakarta, 14 Agustus
2013
Mak e Bimo
Hari Kemerdekaan
17
Agustus adalah hari kemerdekaan 68 tahun usiamu sudahlah pasti
Betapa
bahagia dan bangga saat itu Kami bangsa Indonesia terharu akan perjuangan para
pahlawan pendahulu
Kini
setiap tgl 17 Agustus tiba rasannya bangga benar-benar kami rasakan
Kami
pelajar-pelajar Indonesia benar-benar ingin menyumbangkan bakti kami demi ibu
pertiwi
Kami
ingin mengisi kemerdekaan dengan benar-benar belajar
Sebagai
balas jasa kami padamu negeriku Indonesia tercinta
Soekarno-Hatta
engkaulah yang menjadikan Indonesia ini merdeka
Terima
kasih padamu Soekarno-Hatta Dwi Tunggal
kemerdekaan Indonesia
Jayalah
Indonesia Sepanjang Masa
(F-JSKK)
Langganan:
Postingan (Atom)