Sabtu, 15 Juni 2013

SARWA

Perkenalkan, namaku sarwa. Aku kuliah di universitas ITB. Aku cukup lelah pada malam ini karna pr skripsi yang menumpuk dan membuatku terpaksa menyelesaikannya malam hari ini karna esok sudah harus dikumpulkan. Dengan seluruh tenaga aku beranjak dari meja belajarku ke surga kesayanganku, ya! itu kasurku!. Kasur springbed yang baru dibeli tadi oleh ibuku. Aku pun berharap kasur ini dapat membuatku tidur dengan nyaman, tenang, dan santai.
Tak diperlukan waktu yang lama untukku terlelap. Setelah beberapa menit  aku terlelap seketika, aku mulai terjaga lagi, perasaan itu kembali menghantuiku. Perasaan yang selama 3 tahun terakhir ini telah mengubah hidupku. Semenjak kejadian itu aku lebih pendiam dan pemurung. Padahal, aku termasuk perempuan yang ceria dan sederhana. Singkat cerita, sekitar 3 tahun yang lalu aku ingin berkunjung ke rumah orang tuaku di malang. Karena rindu yang sudah tak terbendung, aku sedikit mengebut pada malam hari itu. Dan alhasil, karna jalanan yang sepi aku mulai santai menggas mobilku dengan kelajuan tinggi.
Sambil menyanyi mengikuti alunan lagu The Power of Lovenya Celine Dion di radio, aku semakin santai mengendarai mobil ku. Namun, pada saat aku menancap gas dengan kecepatan penuh, seorang wanita setengah baya sedang menyebrang dan mengejutkanku. Karena mobilku tak bisa  di kendalikan lagi, akhirnya wanita itu  pun  tertabrak dan tewas. Tulang kakinya patah akibat terlindas ban mobilku, mukanya hancur akibat terkena aspal karena terseret oleh mobilkuSambil menyanyi mengikuti alunan lagu The Power of Lovenya Celine Dion di radio, aku semakin santai mengendarai mobil ku.
Namun, pada saat aku menancap gas dengan kecepatan penuh, seorang wanita setengah baya sedang menyebrang dan mengejutkanku. Karena mobilku tak bisa  di kendalikan lagi, akhirnya wanita itu  pun  tertabrak dan tewas. Tulang kakinya patah akibat terlindas ban mobilku, mukanya hancur akibat terkena aspal karena terseret oleh mobilku.  Aku selalu menangis menjerit setiap mengingat itu. Awalnya aku hanya  menangis, namun sekarang aku sudah mulai merasa gila dan frustasi karena hantu wanita itu terus menghantuiku dan meminta pertanggung jawaban. Aku hampir di bawa ke rumah sakit jiwa akibat teriakan keras ku yang selalu di penuhi dengan tangisan dan tawa bahagia. Ya setiap aku menjerit hati ku menangis, namun di bawah alam sadarku ada yang tertawa melihatku menderita. Dan hal itu membuat tenggorokan ku kering dan sesak napas. Sekarang aku memiliki penyakit asma. Entah sampai kapan hantu itu akan terus menakutiku.

 - sita -


Tidak ada komentar:

Posting Komentar